JAKARTA - Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan benar tidaknya keterlibatan calo dalam pengadaan enam unit jet tempur Sukhoi dari Rusia, harus dicek kembali kebenarannya.
"Ya saya kok merasa keberadaan calo itu belum tentu benar, harus dicek lagi kebenarannya," katanya menjawab ANTARA usai memimpin panen padi varietas unggul Siliwangi Parikesit Dewi Sri Agung (SP DSA) di Desa Tegal Panjang, Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (3/3).
Ia menegaskan setiap proses pengadaan alutsista senjata termasuk jet tempur Sukhoi harus diajukan dari markas besar masing-masing angkatan, yakni Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara setelah sebelumnya melalui tender terbuka.
"Setelah ditentukan produk dengan spesifikasi teknik dan kebutuhan operasi yang dibutuhkan, maka diajukan ke Mabes TNI untuk dilanjutkan pengajuannya ke Kementerian Pertahanan. Di Kementerian Pertahanan diuji kembali hingga memasuki tim evaluasi pengadaan. Di sinilah baru ketahuan apakah ada mark up atau tidak, ada calo atau tidak," kata Agus.
Jika memang ada penggelembungan harga atau keberadaan calo, maka semua pihak yang terlibat dari mulai tingkat mabes angkatan hingga Panglima TNI yang meneruskan pengajuan itu ke Kementerian Pertahanan harus bertanggung jawab.
"Tapi saya merasa kok tidak benar. Proses pengadaannya juga terus berjalan. Ya harus dicek kembali," ujar Panglima TNI menegaskan.
Kementerian Pertahanan menyatakan tidak ada calo dalam pengadaan jet tempur Sukhoi.
"Sampai detik ini, kami hanya berhubungan dengan pihak JSC Rosoboronexport sebagai wakil resmi pemerintah Rusia dalam pengadaan pesawat Sukhoi," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI (Kepala Baranahan Kemhan RI) Mayjen TNI Ediwan Prabowo.
Sumber : ANTARANEWS.COM
0 komentar:
Posting Komentar